Engkau datang bagaikan panah menghujam dadaku Seperti menyuratkan kisah satu windu itu
Engkau bagaikan aliran nadi mengalir begitu syahdu pada tiap-tiap hembusan sepi malamku...
Engkau bagaikan hamparan kata-kata yang dirangkai demi sebuah rasa yang begitu lama menetap dan menancap pada relung kalbu
Bagiku Engkau bagaikan ribuan puisi yang kutulis dalam dinding-dinding lukisan imajinasiku
Dan Bagiku tiada hal terindah untuk terus memandangmu dalam jarak , memahamimu dalam waktu, dan mengagumimu dalam aksara lirih sepertiga malamku...
Hingga sampai tiba dipisah oleh masa,takdir dan ajal yang akan membuat ku tersadar bahwa itu hanyalah bagian dari goresan kehidupan yang telah tergambarkan dalam garis tanganku..
Yang hanya aku bisa lakukan hanyalah menunduk, merapatkan lisanku, melapangkan hati tanpa pernah meminta untuk membuka lembaran lamaku...
Sungguh ,Aku hanya lah seorang yang hanya bisa menamakan mu Senja, begitu bersinar dan teduh ketika setiap kali ku teringat senyuman tulusmu
Teruntuk Senja,
11 Januari 2018
04.35 am