Tampilkan postingan dengan label puisiku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisiku. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 November 2018

Ilusi Tak Bertepi

Ilusi tak bertepi


Mencoba hapus bayanganmu dalam jarak...
Menatap jauh dalam-dalam dirimu dalam waktu ...
Matamu masih sangat bersinar , namun hatiku selalu merasa nanar...


Berfantasi dalam imajinasi mimpi...
Kau hadir begitu sangat dekat di sisi...
Wajahmu terkenang dalam hari , namun hatiku selalu merasa teriris perih...


Kau hadir dalam sepiku...
Kau ada dalam sedihku...
Kau seakan-akan sangat nyata bagiku


Dirimu...
Tak bisa tergantikan...
Dirimu ...
Tak bisa ku lupakan ...
Dirimu...
Tak bisa ku hentikan...

Kenanganmu...
Tak bisa ku hapuskan...
Kenanganmu...
Tak bisa ku redam...
Kenanganmu...
Akan selalu ada dalam fikiran...

Tuhan ...
Bolehkah aku Singkirkan Kenangan ini?...
Aku tahu ini hanyalah sebuah ilusi tak bertepi...
Lantas Bagaimana aku bisa menyadarinya?
Menyadari bahwa ilusi tak bertepi ini benar-benar tak akan pernah menepi...




Minggu, 18'11'2018
04.00 am
- dikalasenja-


Sabtu, 02 Juni 2018

Arti Hadirmu

Arti Hadirmu 




Beribu langkah ku jalani , tertinggal satu jejak bayangmu yang berdiri tegak bersama cepatnya waktu yang kulalui.

Betapapun banyaknya puisi yang kutulis untukmu, tak cukup untuk dapat melukiskan arti dari suara indahmu.

Biarkan aku mereka-reka ,
Biarkan aku mengira-ngira
Biarkan aku berfatamorgana
Biarkan aku merasa...

Engkau Selalu ada di setiap detak jantungku
Engkau selalu ada pada tiap hela nafasku
Engkau selalu ada pada setiap doa yg kupintakan selalu pada sang Maha penentram kalbu. 

Ketahuilah...
Arti Hadirmu sangat berarti bagiku
Hadirmu adalah semangatku 
Untuk tetap berdiri, 
Untuk tetap bangun,
Untuk tetap bangkit,
Untuk tetap menjaga semua kepingan asa yang dulu pernah ku hancurkan dengan penuh sesal..
Namun semua asa itu aku tata dan masih ku simpan dalam lubuk hati yang paling dasar...


Ya. . . Asa itu jatuh paling dasar lubuk hatiku
jauh sekali, engkau bahkan tak bisa melihatnya , asa itu punya masa tak terhingga dan hidup kekal selamanya.
 Sampai engkau mengira apakah aku sudah menyerah untuk tetap memohon  agar engkau bersedia Hadir disisiku walau hanya sedetik?



Tangerang ,3 Juni 2018
13.22 p.m
-SBZ-



Jumat, 20 April 2018

Siratan kematian

Siratan kematian



Pada tiap tiap lembaran kehidupan tersirat makna mendalam di akhir kehidupan

‌Mereka mereka yang berprasangka jauh lebih baik diantara manusia manusia lainnya

Padahal diri mereka lah yang tak tersadar jatuh pada kepongahan dan keegoan diri mereka

‌Mereka mereka yang terkubur pada pengapnya ruang dan cahaya kegelapan

Sadarlah!
kita hidup diantara benar dan salah ,
Entah dimana engkau memilih jalan.
Kiri atau kanan.
Tergerus atau melawan

‌Yang hanya diperlukan adalah meluaskan hati ,membesarkan jiwa dikala nestapa berdatangan tanpa reda

Jangan sedikitpun ada rasa paling sakit pada hati hati yang merasa terluka oleh Takdir-Nya

‌Engkau hanya butuh Indra yang selalu mengeluarkan untaian aksara baiknya

Serahkan..
Berikan...
Percayakan Kepada-Nya.

‌Hidup ini akan bermakna
Jika engkau tahu banyaknya
tentang arti dari siratan kematian


Yakinlah .

Dia selalu tinggalkan secercah cahaya pada tiap-tiap ruang kosong yang pernah engkau isi dengan manisnya segelas iman.




20 April 2018
22.31 pm
- Seorang Hamba









Kamis, 15 Maret 2018

Gadis Semu

GADIS SEMU








Dirimu...
begitu klise dalam bayangku..
Tak tampak namun selalu ada dalam setiap rintihan getirku...


Lisanmu ...
Begitu hebat dalam setiap tutur yang kau ucap ...
Membius setiap kata per kata bagai untaian sajak para pujangga...


Wajahmu ...
Begitu cerah kulihat terbalut dalam manisnya bibir mu..
Seperti menyiratkan cahaya pada pekatnya malam...


Tetapi...
Dibalik itu...

Ku lihat ada sebuah tinta pahit yang kau lapis dengan senyuman merekahmu...


Kulihat ada tatapan kosong pada setiap arah yang kau tak mau menolehnya lagi...


Wahai gadis Semu?
Bisakah engkau bagikan hikayatmu yang nestapa itu ?

Atau engkau akan tetap menjadi gadis semu yang menyimpan semua keluh lidah mu itu?

Percayalah...
Tuhan-mu tak akan memberimu ,
Kerikil-kerikil tajam yang mampu melukai langkahmu ,
Dia hanya ingin tahu betapa besar kau tetap lapang hati untuk menerima semua badai ujiannya.


Ini sudah dilukiskan...
Ini sudah dituliskan...
Dan ini sudah ditetapkan.


Tengadahkan lah  tanganMu...
Ucapkanlah pengharapan yang membuat engkau jadi insan yang terbaik...


Wahai Gadis Semu ?
Apakah engkau bersedia jadi Gadis Nyataku.?
Atau Engkau akan tetap jadi Gadis Semu yang hidup dalam dinding jantung lukisan abadiku?





Jumat ,16 Maret 2018
2:26 am
Teruntuk Gadis Semu.







Rabu, 28 Februari 2018

Senja

               Senja






Engkau datang bagaikan panah menghujam dadaku Seperti menyuratkan kisah satu windu itu 



Engkau bagaikan aliran nadi mengalir begitu syahdu pada tiap-tiap hembusan  sepi malamku...

Engkau bagaikan hamparan kata-kata yang dirangkai demi sebuah rasa yang begitu lama menetap dan menancap pada relung kalbu

Bagiku Engkau bagaikan ribuan puisi yang kutulis dalam dinding-dinding lukisan imajinasiku

Dan Bagiku tiada hal terindah  untuk terus memandangmu dalam jarak , memahamimu dalam waktu, dan mengagumimu dalam aksara lirih sepertiga malamku...

Hingga  sampai tiba dipisah oleh masa,takdir dan ajal yang akan membuat ku tersadar bahwa itu hanyalah bagian dari goresan kehidupan yang telah tergambarkan dalam garis tanganku..

Yang hanya aku bisa lakukan hanyalah menunduk, merapatkan lisanku, melapangkan hati tanpa pernah meminta untuk membuka  lembaran lamaku... 


Sungguh ,Aku hanya lah seorang yang hanya bisa menamakan mu Senja, begitu bersinar dan teduh ketika setiap kali ku teringat senyuman tulusmu

Teruntuk Senja,
11 Januari 2018
04.35 am


Jumat, 11 Agustus 2017

Wanita berkerudung yang terjuntai

Wanita berkerudung yang terjuntai -

 

Waktu tak selalu menjanjikan sebuah alur cerita yang indah pada setiap detik kehidupan ...

Ada episode yang nanti akan dibuka pada setiap helai lembaran kenangan...

Tak pernah mati akan selalu hidup di sanubari...  

Akan hidup bersama dalam damai dan keikhlasan hati...  

 

kini...

senyum,suara,gelak tawa dan sedihmu akan jadi lukisan  dalam imajinasiku...

Tak terhapus tapi melekat dalam memori ku...

 

 Ada sebuah doa teriring dalam heningnya malam ...

menangis tersendu akan betapa seringnya rindu menusuk kalbu...

Hanya air mata yang dapat meyampaikan ribuan kata yang sempat kelu tak dilisankan...

Air mata yang semoga menjadi teman dalam setiap sujud yang dihamparkan...

 

Untukmu...

Wanita berkerudung yang terjuntai...

 

                                                                                                     Ditulis oleh:Muhammad Teguh
                                                                                                          Minggu, 31 juli 2016

Separuh senyum yang indah

Separuh Senyum yang Indah

Separuh Senyum Yang Indah

Wahai, Separuh senyum yang indah
Wajah mu begitu indah terpancar dari setiap basuhan suci yang engkau lakukan....
Seyummu begitu tulus bak embun yang di hari fajar...
Tetapi, fikiranmu berbalik pada naluri yang menolak...



Wahai, Separuh senyum yang indah...
begitu pintar engkau melukis raut muka tampak baik saja... 
begitu tenang engkau jadikan batu kerikil bagaikan debu...
begitu lapang hati yang diterpa duka nestapa..



Wahai, Separuh senyum yang indah...
yakinkah dirimu begitu kuat menghadapinya...
hanya tertinggal doa dan tangisan dilepas keheningan malam yang menatapimu merana...
bahwa jalan ceritamu sudah tertulis di lauhil mahfudz-Nya


Wahai, Separuh senyum yang indah 
Apa dirimu masih mau menyembunyikan separuh senyum mu lagi?
kelak,ketika ku melihatmu berharap kau tersenyum bukan separuh...
Tetapi,Senyum Seluruhnya...


                     
                                                      Untukmu: Separuh Senyum Yang Indah 
                                                      Senin,8 Agustus 2016 03:43 pm

Kamis, 10 Agustus 2017

Untukmu Pria Akhir Zaman


PRIA AKHIR ZAMAN





AKU...
Bukanlah Abu bakar As shiddiq yang rela menahan sakit  digigit ular ketika Rasulullah SAW tidur diatas pangkuannya ketika di Gua Tsur.


AKU...
Bukanlah Abu Musa Al-Asy'ari yang memiliki lantunan suara indah bacaan alqurannya hingga Rasulullah SAW senang sekali mendengar suaranya.


AKU...
Bukanlah Salman Al farisi yang ikhlas melepas wanita pujaannya terhadap sahabatnya Abu Darda' ketika ia ingin meminangnya.


AKU...
Bukanlah Uwais Al qorni yang rela menggendong ibunya untuk berhaji sehingga ia dijuluki ''Namanya tak terkenal di bumi namun terkenal oleh penghuni dilangit"


AKU...
bukanlah Sa'ad bin Mu'adz yang ketika ia meninggal jasadnya dibawa oleh 70.000 malaikat.


Tapi....
AKU...
Hanyalah Pria Akhir Zaman...
Yang pandai berkata-kata dusta....
yang pintar menyembunyikan dosa ...
Dan tak sadar bahwa hidup ini hanyalah tempat persinggahan semata...


AKU...
Hanyalah Pria Akhir Zaman...
Yang tak mampu berbuat apa-apa ketika ditimpa duka...
Yang tak bergerak sedikitpun ketika rasa gundah menerka...
Dan tak sadar bahwa itu adalah Skenario-Nya


AKU...
Hanyalah Pria Akhir Zaman...
Yang hanya bisa teteskan air mata pada sajadah panjang-Nya...
Yang hanya bisa menengadahkan tangan meminta asa pada Sang pemilik alur cerita...
Dan tak sadar bahwa Aku terlalu banyak meminta tanpa pernah menjalani Perintah-Nya

Wahai,Pria Akhir Zaman
Akan kah engkau tetap menulis tinta hitam pada setiap helai lembaran baru perjalananmu?
atau ..
Akan kah engkau yakin bahwa Cahaya-Nya tidak akan redup selama engkau mencoba meraih Hidayah-Nya dalam setiap hembusan doa di sepertiga hening Malam-Nya?



                                                                                  Untukmu PRIA AKHIR ZAMAN  
                                                           Minggu,2 Oktober 2016 (1 Hijriyah 1438 H) 03.30 p.m